play it

Rabu, 11 Januari 2012

bagian 5 - saya dosen disini(3)

Jumat yang agak begitu menyebalkan pun akhirnya berganti, "Sabtu, weekend, tidur seharian enak nih, daripada ngebayangin presentasi yang enggak jadi-jadi," gumam Aji. Walaupun Aji sudah bangun pagi hari, dia melajutkan tidurnya sampai pukul 10.00. Kedua orangtuanya tidak membangunkan Aji, untuk sarapan atau pun olahraga pagi. Mereka tahu kalau Aji pasti kelelahan karena untuk pergi kuliah dia harus pergi-pulang menggunakan kendaraan umum.
Saat Aji terbangun ternyata ada beberapa misscall yang terpampang di layar ponselnya. Ternyata itu dari Ranti senior yang secara kebetulan bertemu dengannya di suatu tempat camping. Tak lama kemudian ponsel Aji kembali bergetar dan menimbulkan suara agak nyaring.
"Ya, hallo," ucap Aji.
"Hei, Ji, ini gue Ranti, inget kan? besok sampe hari kamis kita-kita ada camping nih, mau ikut ga? ikutlah, ga jauh kok cuma di Paseban, Cisarua situ, acara seru-seruan doang, ikut ya ikut ya," papar Ranti tanpa memberikan celah untuk Aji menjawab.
"Hmm, gua pengen sih Ran, tapi selasa gua ada presentasi buat tugas akhir..."
"Hah? tugas akhir? bukannya lu masih tingkat satu?!" Mendengar kata tugas akhir Ranti langsung memotong ucapan Aji.
"Denger dulu makanya, gua belum selesai ngomong, tugas akhir matkul fisika gua, ya lumayan juga dua puluh persen nilai dari presentasi itu."
"Yah, tapi sebelum sama sesudahnya lu ikut aja."
"Elu enak bisa ngomong gitu gara-gara udah ga ada jam."
"Hehe, tapi ikut ya, gua smsin tempatnya, kalo mau dijemput, semoga aja entar ada yang mau jemput lu, haha."
"Oke sip deh."
Sekitar lima menit setelah pembicaraan ditutup satu pesan pun masuk ke ponsel Aji, tidak lain dan tidak bukan itu adalah pesan dari Ranti yang isinya tentang lokasi dimana dia dan teman-temannya berada.
"Coba aja ga ada presentasi ini, pasti hari besok-besok jadi seru," ucap Aji sendiri sambil mengambil handuk hijau miliknya.

Selasa datang juga, saat itu tanggal 27 desember 2011. Semua mata kuliah lain yang Aji pilih sudah berakhir, hanya tinggal menunggu UAS (Ujian Akhir Semester) yang akan di adakan pada bulan januari 2012. Tetapi, satu mata kuliah ini masih mengadakan kelas, jika dilihat di jadwal sebenarnya sudah tidak ada kelas lagi, hanya saja sang dosen meminta ijin kepada mahasiswa dikelas tersebut karena pada term tersebut memang dia sedang sibuk-sibuknya dan pada hasilnya kelas Aji itu sedikit terbengkalai.
Ya mau bagaimana lagi, Aji yang berstatus sebagai mahasiswa baru dan teman-temannya juga berstatus sama, sehingga mereka tidak bisa dan merasa takut jika melakukan protes. Pernah suatu hari ada senior yang melakukan protes tentang apa yang sang dosen tawarkan, dia menawarkan sebagian jam pada hari jumat dipindahkan menjadi hari selasa. Itu sebabnya kelas Aji pada hari selasa di mulai pukul 12.00 berakhir pada pukul 15.00 dan hari jumat hanya 45 menit bahkan bisa hanya 15 menit karena sang dosen tersebut terlambat. Saat itu mahasiswa yang lain merasa mempunyai penerang dalam gelap, yaitu senior tadi, tetapi hanya hari itu saja penerang tersebut bersinar, karena seterusnya dia sudah tidak pernah masuk. Absensinya dititipkan dan masuk kelas hanya saat UTS (Ujian Tengah Semester) saja. Setelah selidik-selidik ternyata dia tidak dapat feel di kelas kami, dia tidak punya teman mengobrol, jadi malas untuk masuk kelas juga.
Akhirnya sang dosen datang dengan penampilan yang tidak asing lagi. Setelah melihat-lihat para mahasiswanya yang duduk dengan sedikit antusias dan rasa tegang karena akan presentasi dia memulai pembicaraan.
"Ya, sekarang kita membahas materi dulu tentang rangkaian orde tinggi."
"Hah? pak terus presentasinya gimana?" sorak Aji dan kawan-kawan.
"Begini, karena kita sudah akan UAS, dan saya juga merasa bersalah karena di kelas ini sering terlambat dan tidak masuk, jadi saya akan menjelaskan terlebih dahulu materi yang seharusnya anda dapatkan."
Mendengar itu Aji hanya bisa bersandar di kursi kayu yang sudah ada sejak tahun 1800an. Aji mengetahuinya karena dia diberitahu oleh dosen matematika dasar lulusan universitas ini juga. Sejak dia belajar disini kursi dan penampilan gedung tidak berubah sama sekali.
Tiga jam berlalu dengan begitu lama, karena keadaan pun yang mendesak untuk tidak menyenangi suasana belajar saat itu. Sebelum menyelesaikan kuliah sang dosen kembali memberikan pengumuman.
"Hari jumat kita mulai presentasi, tapi jam 8 pada bisa kan?"
Keadaan yang tidak mau berdebat, sehingga seisi kelas hanya bilang "iya" saja.

Jumat, 30 desember 2011. Seisi ruangan telah penuh dengan para mahasiswa yang akan presentasi. Sang dosen pun datang, menaruh tas dan mengeluarkan laptopnya. Dengan terburu-buru dia meminta untuk segera memulai presentasi.
"Ya, sekarang mulai presentasi dari kelompok satu."
Aji dan mahasiswa lainnya bingung, kelompok siapa itu yang disebut dengan kelompok satu, karena selama ini mereka belum diberi urutan kelompok.
"Kelompok satu segera turun mempersiapkan diri." Dia bilang turun karena ruang kelas itu memang seperti gedung bioskop yang setiap barisnya lebih tinggi.
"Tapi pak, kami belum dibagi urutan kelompok," ucap Thomas si ketua kelas.
"Oh gitu, cepat kamu Thomas membagi kelompoknya."
Pembagian kelompok pun berlangsung dengan cara sepihak, yaitu si ketua yang memilih siapa kelompok satu dan seterusnya. Lima belas menit lewat sudah untuk membagi kelompok dan hasilnya kelompok Aji tampil pada urutan ke-5.
Kelompok pertama dengan anggota Almas, Bian, Mulya, dan Diki akhirnya mempresentasikan hasil diskusi mereka tentang generator listrik yang mempunyai prinsip kerja sama dengan apa yang dibahas Aji yaitu motor listrik dalam aplikasi dinamo mini 4 wd, hanya saja generator dari energi gerak menghasilkan energi listrik, sedangkan motor dari energi listrik menghasilkan energi gerak.
Setelah mereka presentasi ternyata sang dosen menyanggah apa yang mereka presentasikan sehingga kelompok mereka pun bisu, tidak dapat menjawab dan menerangkan pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan sang dosen.
Sama halnya dengan kelompok dua, setelah mempresentasikan mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang dikeluarkan dari dosen tersebut. Bukan hanya karena kekurangan materi tetapi juga karena suasana tekanan yang diciptakan oleh dosen tersebut. Aji memakluminya karena dia baru saja menguji para calon wisudawan dalam sidang akhir, sehingga suasananya pun ikut terbawa ke ruang kelas ini.
Hari itu hanya dapat berlangsung dua kelompok presentan karena sang dosen memiliki kegiatan lainnya. Beberapa mahasiswa pun keluar kelas setelah sang dosen meninggalkan kelas sambil berbicara dengan ponselnya. Tidak lebih dari lima menit dosen itu kembali, Aji dan beberapa mahasiswa lain pun berlum sempat meninggalkan kelas lalu dia berkata, "Kita lanjut saja presentasinya, saya membatalkan acara."
"Tetapi pak, sudah ada yang pulang," kata Thomas.
"Oh, kalau begitu kita lanjut lagi selasa depan, pagi jam delapan ya, Thomas kamu beri tahu yang lainnya."
"Oke pak."
Setelah itu sang dosen pun kembali keluar ruangan.
"Memang siapa yang udah pulang Tom?" tanya Aji.
"Itu tadi kakak kelas, sama Ammar juga udah kan."
"Ya, kalau Ammar sih katanya cuma ke toilet, nih tasnya ada."
"Tapi benerkan udah ada yang pulang si kakak kelas, jadi gua ga bohong dong, hehe."

2 komentar:

rinzhara mengatakan...

jadi kebayang waktu kuliah...:D
ditunggu lanjutannya

katakbara mengatakan...

hehe, makasi ya udah di baca kk
oke deh sip :)