play it

Rabu, 11 Januari 2012

bagian 6 - saya dosen disini(4)

Selasa pagi, seperti yang dijanjikan oleh sang dosen akan meneruskan presentasi pada hari itu. "Jika presentasi dari pagi berarti ada cukup waktu buat kelompok gua tampil." Kelompok yang sudah tampil berjumlah dua kelompok dari sembilan yang ada, dan Aji berada di kelompok lima. Itulah apa yang dipikirkan Aji selama perjalanan pulang.
"Assalamualiakum," ucap Aji ketika membuka pintu samping rumahnya. Ia melihat sesosok pria berkulit kecokelatan dan berperut agak buncit. Pria itu tengah menghisap rokok dan menatap layar televisi yang sedang menyiarkan berita-berita terkini pada salah satu program televisi swasta. Dia melihat Aji, menjawab salamnya dan kembali menonton televisi. Aji mendekati pria tersebut dan menjulurkan tangannya. Pria itu merospon hangat uluran tangan Aji, lalu Aji menempelkan tangan yang sedang menggengam tangan pria tersebut ke keningnya. Pria itu adalah Ayah Aji, seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bekerja di bawah naungan Kementrian Hukum dan HAM (Hak Asasi Manusia). Salah satu mengapa Aji berangkat pulang-pergi kuliah adalah karena ayahnya khawatir jika Aji tinggal kost akan terpengaruh hal-hal yang negatif. Pemikiran seperti itu timbul karena sehari-hari dia bertatap muka dengan para narapidana dan spesialisasinya mengenai masalah yang di lakukan anak (berusia dibawah 18 tahun), sehingga setiap dia melihat kasus, dia selalu teringat akan Aji.
Ibu dan kakaknya sedang tidak ada, mereka pergi ke rumah saudara yang jaraknya 10 menit dengan memakai sepeda motor.
Kemudian Aji melangkah menuju kamarnya, menyimpan tas, dan bersiap untuk mengganti pakaian. Sesaat akan membuka kancing kemejanya, Aji melihat kalender yang masih menampilkan kalender tahun 2011.
"Huh, selasa depan tuh udah tahun baru."
Kemudian Aji menyalakan ponselnya dan melihat kalender untuk tahun berikutnya. Ternyata selasa depan itu tanggal 3 januari 2012, kemudian Aji melihat sesuatu yang berbeda pada tanggal tersebut, setelah di telusur ternyata terdapat peringatan bahwa tanggal 3 merupakan uas mata kuliah matematika dasar - kalkulus.
"Brak!!" Aji menjatuhkan diri ke kasurnya.
"Kenapa gua lupa ya, gila presentasi dan ujian."

***

Selasa tanggal 3 januari 2012. Karena janjinya sang dosen, Aji berangkat pukul 6.00 dari rumahnya agar tidak terlambat. Perjalanan kereta yang sangat berdesak-desakan menyebabkan badan Aji sedikit berkeringat. Dengan beristirahat sejenak dan membeli minuman di stasiun tujuan rasa letih dan sedikit kesal dalam perjalanan kereta pun menghilang. Sesampainya di kampus ternyata belum pukul 8.00 masih tersisa waktu 13 menit. Belum terlihat teman-teman satu kelas di lingkungan kampusnya. Aji terus berlajan sampai lorong dekat gedung dimana akan dilaksanakan presentasi berikutnya. Ternyata di kursi kayu duduklah dua orang wanita berkerudung sedang berbincang-bincang satu sama lain, dan salah satu diantara mereka memegang buku kalkulus. Mereka adalah Agita dan Yanti. Yanti merupakan rekan satu kelompoknya, dan yang memegang buku kalkulus itu Agita, dia adalah salah satu perempuan yang jadi inceran anak-anak angkatan 2009.
"Eh Aji," sapa Yanti.
"Hai, belum masuk?"
"Belum ada orang Ji di kelas," jawab Agita.
Kemudian Aji ikut duduk-duduk disana sambil membaca catatan kalkulusnya. Setelah sekitar tujuh menit berlangsung, mereka bertiga berjalan menuju kelas. Ternyata memang kelas masih kosong.
"Udah tinggal dua menit juga ya, belum pada dateng, kebiasaan nih," gumam Agita kesal.
"Ya paling bapaknya telat, terus ngapain dateng pagi-pagi, kemungkinan itu yang ada di pikirannya," balas Aji.
Agita menyimpan tasnya di sebelah Yanti yang sudah duduk manis di barisan depan, kemudian pergi keluar. Sementara Aji melangkahkan kakinya lebih jauh lagi menuju kursi belakang, dia duduk di kursi kayu yang menurut dia lumayan nyaman. Karena merasa akan menunggu lama, Aji mengeluarkan handsfree untuk mendengarkan beberapa lagu dari ponselnya. Namun, Baru saja membenarkan kabel yang terbelit sang dosen pun masuk kelas. Aji yang sedang duduk santai langsung merapikan posisi duduknya. Aji melihat jam tangannya, "waw, delapan tepat" batinnya.
"Pada kemana ini?"
"Belum dateng pak," jawab Yanti spontan. Kemudian Agita masuk kelas, dan menyiptakan wajah terkejut.
"Hubungi teman kalian, nanti bapak balik lagi."
"Eh ji, smsin yang lain!" seru Agita.
"Iya, ini juga lagi." Ketika Agita berkata demikian Aji sudah sedang mengtik beberapa huruf untuk teman-temannya yang berisi bahwa dosennya udah masuk.
"Gua sms siapa nih?" tanya Yanti panik.
"Mulya aja, diakan ketua angkatan."
15 menit setelah kejadian tersebut satu persatu mahasiswa bermunculan, 3 menit berikutnya sang dosen pun kembali.
"Udah semua ini?"
"Belum pak," seraya setiap mulut berbicara.
"Ya sudah, kita tunggu saja dulu."
Waktu telah menunjukan pukul 8.30 dan keadaan kelas pun sudah cukup ramai, dosen itu memulai pembicaraan.
"Kalian, sudah di janjikan jam delapan, malah cuma tiga orang saja tadi yang ada di kelas. Ya sudah, sekarang kita membahas tentang persamaan gelombang dan mengevaluasi pembelajaran kita selama ini. Karena saat sidang kemarin banyak dosen yang menanyakan tentang pelajarn dasar seperti ini, saya juga bingung kenapa mereka banyak yang bertanya. Dan mahasiswanya juga tidak bisa menjawab, maka dari itu saya akan mengevaluasi apa yang sudah kita pelajari. Saya hanya ada waktu sampai 9.30 dan sekarang kita sudah membuang waktu setengah jam. Ya sudah kita mulai saja."

Aji dan yang lainnya tidak menyanggah apa yang dipaparkan panjang lebar oleh sang dosen, dan pembelajaran pun dimulai. Dia benar-benar mengulang dari bab-bab sebelum UTS sampai bab terakhir yang dipelajari.
"Wah tidak terasa sudah jam sepuluh, saya keasikan ini membahas, ya acara saya tadi bisa lah di mundurkan sedikit, sekarang kita akhiri kuliah hari ini, untuk presentasi siang bisa?"
"Ada uas pak," kata Thomas si ketua kelas.
"Kalau begitu setelah uas, selesai jam berapa?"
"Sekitar jam tiga pak."
"Ya sudah, kita mulai presentasi jam empat, bagaimana?"
"Oke pak." jawab semua mahasiswa di kelas tersebut.

UAS pun selesai diselenggarakan, masih ada satu jam menuju presentasi. Aji dan teman kelompoknya berkumpul kembali di landas, mempersiapkan diri untuk presentasi. Waktu sudah menunjukan pukul 16.00, tapi tidak ada mahasiswa yang bergerak menuju ruang kelas, karena adanya kabar bahwa presentasi diundur menjadi jam setengah lima sore. 10 menit berikutnya ponsel Aji bergetar, dan ternyata ada sms dari si ketua kelas yang isinya bahwa presentasi hari ini ditiadakan, diganti hari besok setelah uas, sekitar pukul 16.00 WIB.

Tidak ada komentar: